Yatim merupakan bahasa Arab yang berasal dari kata fi’il. Dalam
istilah para ahli fikih bersependapat dengan ulama bahasa Arab yakni yatim
berarti seseorang yang wafat ayahnya dan belum baligh. Dalam ilmu fukih, anak
yatim yang sudah baliqh maka wajib untuk walinya menyerahkan harta padanya
sesudah diuji.
Allah SWT berfirman, “Dan ujilah anak-anak yatim sampai
mereka mencapai usia nikah. Apabila kalian menemukan kecerdasannya maka
serahkanlah harta-harta itu kepada mereka.
“Dan janganlah kalian memakannya dengan berlebih-lebihan dan
jangan pula kalian tergesa-gesa menyerahkannya sebelum mereka dewasa.
Barangsiapa (dari kalangan wali anak yatim itu) berkecukupan, maka hendaklah
dia menahan diri (dari memakan harta anak yatim) dan barangsiapa yang miskin
maka dia boleh memakan dengan cara yang baik. Apabila kalian menyerahkan
harta-harta mereka, maka hadirkanlah saksi-saksi. Dan cukuplah Allah sebagai
pengawas.”(QS. An-Nisa: 6)
Ada beberapa keutamaan besar yang bisa didapat saat menyantuni
anak yatim dan sudah dijelaskan secara lengkap lewat hadits dari Rasulullah SAW
seperti yang akan kami ulas berikut ini.
1. Bersama
Dengan Rasulullah di Surga
Keutamaan yang bisa didapat dengan menyantuni anak yatim adalah
memperoleh kedekatan dengan Rasulullah SAW di surga sedekat antara jari
telunjuk dengan jari tengah seperti yang sudah difirmankan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan orang yang menanggung
anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR.
Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304)
Seorang muslim yang ingin bersama dengan Rasulullah SAW di
surga, maka disarankan untuk menyantuni anak yatim sebab Rasulullah SAW sudah
memberikan janji surga untuk mereka dan jaraknya seperti jari telunjuk dengan
jari tengah.
Ibnu Hajar Al Asqalanty Rahimahulla berkata, “Isyarat ini cukup
untuk menegaskan kedekatan kedudukan pemberi santunan kepada anak yatim dan
kedudukan Nabi, karena tidak ada jari yang memisahkan jari telunjuk dengan jari
tengah.”
2. Melunakkan
Hati Keras Manusia
Seseorang yang menanggung anak yatim dan juga mengasihi anak
yatim, maka akan dilembutkan hatinya oleh Allah sWT dan dicukupi kebutuhan
setiap harinya. Sebab seseorang yang mengasihi anak yatim maka akan menjadi
figur orangtua untuk anak yatim tersebut. Kasih sayang yang dicurahkan pada
anak yatim akan melembutkan hati sebab kekerasan hati manusia hanya berasal
dari akhlak yang buruk seperti kikir, dusta, dengki dan sebagainya.
“Sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu
terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari
makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” (HR.
Al-Baniy, Shahi Al-Jami’, Abu Darda: 80)
3. Terpenuhi
Kebutuhan Hidup
Jangan pernah sia-siakan kesempatan untuk menyantuni anak yatim
sebab tidak hanya berguna sebagai jaminan surga di akhirat, namun Allah SWT
juga sudah menjanjikan akan memenuhi kebutuhan hidup bagi seseorang yang
menyantuni anak yatim. Apabila menyantuni anak yatim dilakukan, maka akan
seperti berinfak di jalan Allah dan Allah SWT juga akan melipatgandakan harta
bagi hamba yang menyantuni anak yatim tersebut.
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara
dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka
ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Baniy, Shahih At Targhib, Malik
Ibnu Harits: 1895)
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara
zhalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan
masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (An-Nisa:
10)
4. Mempertebal
Iman dan Taqwa
Berbuat baik dengan menyantuni anak yatim akan mempunyai iman
dan taqwa yang semakin kuat dan orang beriman ini akan selalu mematuhi perintah
yang diberikan Allah SWT sehingga selalu berbuat baik seperti firman Allah
SWT, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnaya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan sebagian hartanya, baik
diwaktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Q.S.
Ali-Imron : 133-134 )
5. Memperoleh
Perlindungan di Hari Kiamat
Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah yang mengutusku
dengan kebenaran di hari kiamat Allah SWT tidak akan mengadzab orang yang
mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya.
“Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti
kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang
diperoleh Allah kepadanya. ” (H. R. Thabrani)
Melakukan salah satu akhlaq baik yakni menyantuni anak yatim
juga akan memperoleh jaminan perlindungan di saat hari kiamat kelak yang akan
datang sebab Allah sangat mencintai hamba-Nya yang tidak sombong dan selalu
bersikap baik pada anak yatim selama hidupnya di dunia.
6. Mendapat
Pahala Setara Dengan Jihad
Seseorang yang menyantuni anak yatim, maka akan memperoleh
pahala yang setara dengan melakukan jihad di peperangan dalam membela agama
Islam. Pahala yang sangat besar ini bisa dengan mudah kita peroleh dengan
menyantuni sekaligus menyayangi anak yatim setulus tulusnya.
Barangsiapa mengurus tiga anak yatim maka ia ibarat orang yang
melakukan qiyamul lail pada malam harinya, berpuasa pada siang harinya,
berangkat pagi dan sore hari dengan pedang terhunus di jalan Allah, aku dan dia
berada di surga seperti dua saudara sebagaimana dua ini yang bersaudara.”
Dan beliau menempelkan dua jarinya, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.” (HR.
Ibnu Majah No. 3670)
7. Membawa
Berkah ke Dalam Rumah
Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim, maka akan banyak
kelimpahan berkah yang ada pada rumah tersebut tidak peduli seberapa bagus atau
jelek rumah tersebut. Sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah
yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah
di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia
diperlakukan dengan buruk.” (HR. Ibnu Majah No. 3669)
8. Perbaikan
Urusan Akhirat dan Dunia
Apabila seseorang selalu mengasihi sesama yang berada di muka
bumi, maka niscaya juga akan dicintai oleh Allah SWT sehingga urusan di akhirat
dan juga di dunia akan diperbaiki seperti yang telah dijanjikan oleh Allah SWT
pada hamba-Nya yang selalu patuh pada perintah dan mengasihi sesama mereka.
“Orang-orang yang pengasih, akan dikasihi oleh Ar Rohman (Yang
Maha Pengasih) Tabaaroka wa ta’ala. Kasihilah siapa yang ada dibumi niscaya
engkau dikasihi oleh yang di langit.” [HR. Abu dawud,
Tirmidzi dan lain-lain. As silsilatu shohihah : 925].
9. Menyucikan
Jiwa
Jiwa manusia tidak jarang terkotori dengan perbuatan yang
dilakukan selama hidup di bumi. Salah satu penyebabnya adalah karena memiliki
sifat yang terlalu berlebihan dalam mencintai dunia sehingga akhirnya menimbulkan
sifat kikir dan tidak mau melakukan sedekah pada sebagian harta yang
dimilikinya. Sikap tersebut tidak disukai Allah SWT dan bahkan Allah SWT sangat
membenci orang yang mengumpulkan harta sebanyak mungkin sementara tidak ada
keinginan untuk mengamalkan harta yang dimilikinya tersebut sehingga nantinya
akan menjadi orang yang celaka.
Allah SWT berfirman, “Celakalah bagi setiap pengumpat
lagi pencela, yang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya” (Q.S.
Al-Humazah : 1-2)
Dalam ayat tersebut terlihat jika Allah SWT mengancam orang yang
mencintai harta yang dimilikinya, sehingga sangat baik untuk mulai menyantuni
anak yatim supaya bisa menyucikan diri lebih baik lagi.
10. Sumber
Cinta Allah dan Sesama
Sebagai makhluk Allah yang beriman dan bertaqwa, sudah seharusnya
kita memiliki rasa cinta dan juga kasih sayang jika mengharapkan Allah SWT juga
akan mencintai diri kita. Orang yang berbuat baik pada sesama seperti
menyantuni anak yatim, maka juga akan memperoleh kasih sayang dan cinta
berlimpah dari Allah SWT.
Allah SWT berfirman, “jika kamu benar-benar mencinta
Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Ali-Imron : 31)
Tidak hanya sekedar mendapat cinta dan kasih sayang dari ALLAH
SWT, namun menyantuni anak yatim juga akan membuahkan rasa cinta dan kasih
sayang yang akan dicurahkan sesama umat muslim lainnya.
11. Menanamkan
Sikap Istiqamah
Amalan yang dicintai Allah adalah amalan yang meskipun sedikit
namun dilakukan secara teratur. Menyantuni atau mengasuh anak yatim adalah
sarana untuk menanamkan sifat istiqamah pada diri sendiri dan juga keluarga
yang menjadi sifat penting dalam beriman pada Allah SWT.
12. Menumbuhkan
Sifat Murah Hati
Rasulullah SAW bersabda, “Lima hal termasuk sunah para
rasul, pemalu, murah hati, berbekam (hijamah), dan memakai wangi-wangian.” (HR
Tirmidzi).
Murah hati menjadi tiang akal sehingga orang yang memberikan
kasih sayang juga akan dikasihi. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah
sempurna keimanan salah seorang di antaramu sehingga ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim).
13. Menunaikan
Hak Sesama Muslim
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak termasuk golongan kami
orang yang tidak menghormati orangtua dan tidak menyayangi anak kecil.” (HR
Bukhari dan Abu Dawud dengan sanad hasan).
14. Menunaikan
Hak Kerabat dan Keluarga
Menyantuni dan mengasuh anak yatim juga mengartikan kita sudah
menunaikan hak kerabat kita. Rasulullah SAW bersabda, “Aku adalah yang
Maharahman dan ini adalah rahim (sanak keluarga). Aku ambilkan nama rahim ini
dari nama-Ku (yaitu Rahman dan Rahim). Barangsiapa yang menyambungnya
(silaturahim), aku pasti menyambungnya dan barangsiapa yang memutuskannya maka
aku akan menghancurkannya.”‘ (HR Bukhari dan Muslim).
15. Menjauhkan
Dari Sikap Kikir
Kikir menjadi sebuah penyakit manusia. Apabila kita menyantuni
anak yatim atau bersedekah pada anak yatim meskipun dilakukan dengan harta yang
sedikit, maka sifat kikir ini akan menghalangi sehingga membatalkan niat kita.
Allah SWT berfirman, “Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk
membersihkannya.” (QS Al-Lail [92]: 18).
Menyantuni anak yatim pada dasarnya adalah sebuah akhlaq yang
sangat mulia di mata Allah SWT dan juga sesama manusia. Dengan melaksanakan
akhlaq baik ini, maka kita akan menjadi manusia yang jauh lebih baik dan lebih
bermanfaat untuk orang lain. Semoga Allah SWT selalu memberikan kita kekuatan
agar bisa tetap beribadah pada-Nya dan selalu berada dalam bimbingan yang lurus
untuk membawa kita pada kebahagiaan selama hidup di dunia dan kelak di akhirat.
https://dalamislam.com/akhlaq/keutamaan-menyantuni-anak-yatim